Powered By Blogger

Friday, December 9, 2016

Cerita Akhir LPDP Batch IV 2016

Bingung mau bercerita mulai dari mana, Wait. Oke, Tanggal 9 Desember 2016 merupakan hari pengumuman seleksi subtantif LPDP, Seleberitinya Beasiswa di Indonesia. Memang bawaan sejak lahir, sehari sebelum pengumuman sudah dredeg tingkat mateng, segala upaya sudah dilakukan untuk menenagkan diri mensugesti diri apapun hasilnya itu adalah yang terbaik dan yang dibutuhkan Menurut Allah. Suasana dredeg diperparah dengan grup telegram yang setiap detik berbunyi tertulis curhatan bagaimana dredegnya peserta yang lain, dan bagaimana mereka saling memotivasi untuk siap menerima apapun hasil yang didapatkan. Walhasil pada hari itu, tepatnya Jumat pagi saya mulai aktifitas mulai pergi ke pengadilan negeri malang untuk mewakili sidang teman saya karena ditilang polisi 5 hari yang lalu, sekitar 4 jam mengantri untuk diadili, Alhamdulillah STNK teman saya sudah saya kantongi dengan membayar denda 60 rb rupiah. Dan tepat jam 11, saya langsung ke masjid AsSyahriyah yang posisinya tidak jauh dari Asrama ku, Isi khutbah cukup haru sampai membuat saya terisak meler dibuatnya, mengingat almarhum bapak. Selesai shalat Jumat, saya langsung balik ke asrama dan mengechek info dari kawan telegram apakah pengumuman seleksi subtantif LPDP sudah keluar atau tidak, ternyata jam 14.00 sudah keluar pengumuman, namun server LPDP kala itu cukup Busy dan alhasil gagal log in. Hingga sekitar setlah Ashar, setelah shalat ashar, saya lihat HP dan ada email, saya sudah memperkirakan itu email LPDP. Melihat icon email di HP, saya sudahtambah dredeg mebaca macam-macam dalam hati. Namun, mebaca subjek email sudah bisa diperkirakan hasilnya apa,  dimana subjek dari email tersebut adalah....

“Informasi ketidaklulusan seleksi substansi beasiswa LPDP”

Jujur, lemas dan lega. Lega setidaknya tau status dari beasiswa ini agar tidak menjadi fikiran lagi, hehe. Tapi lemas, karena masih belum percaya tidak diterima. Kala itu, banyak pesan masuk di Hp baik dari WA dan Line yang menanyakan hasil seleksi, adapula yang bilang selamat duluan sebelum bertanya karena mereka yakin saya lulus beasiswa ini. Saya balaslah semua pesan mereka satu-satu, “saya belum lolos, hehe”. Sontak semuanya kaget dan bertanya kira-kira apa penyebabnya, tak sedikit ad beberapa anggota group WA yang langsung PM dan bertanya apakah benar saya tidak lolos, sebagian dari mereka masih mengaggap saya bercanda. Tak sediki berkomentar “Kok bisa ya yang eksis gak keterima, teman saya biasa aja diterima” , mungkin teman saya khawatir tidak diterima karena terlalu eksis (hhehhe, Piss). Iya benar, saya tidak diterima di seleksi subtantif beasiswa LPDP, dan akhirnya saya sedikit mereka-reka penyebab tidak lolos. Well...

1.     Interview adalah hal yang paling menentukan saat seleksi subtantif LPDP. Saat saya interview ada 3 Interviewer yang akan bertanya detail kepada kita. Saat, itu ada 3 hal yang dipermasalahkan interviewr hingga ia tidak melihat sama sekali prestasi yang saya dapatkan,
Pertama, mengenai Jurnal saya yang kena predatory journal. Kedua, mengenai jurnal dimana authornya hanya saya seorang. Ketiga, LoA conditional yang saya miliki menurut mereka bukan LoA. Kayaknya itu tiga poin yang menjadikan juri berat menerima saya sebagai awardee. Jadi bagi teman-teman yang ingin apply LPDP di batch berikutnya bisa diperhatikan masalah ini. Selain mungkin tipe interviewr di meja yang lain berbeda-beda, dimana saya banyak mendengar di meja lain ada beberapa yang mendapat interviewr yang friendly dan easy going. Kebetulan juga 3 interviewr di Meja 3 kala itu, mulai dari awal saya duduk udah pasang muka jutek (mungkin karena udah capek), tapi saya juga masih tidak menyangka juga bahwa ketiga kakak tingkat saya dari Jurusan Biologi UB yang prestasinya udah tingkat Igem dan mendpata emas pula, dan kebetulan saat itu mendapat interviewr yang sama yaitu meja 3, wal hasil mereka tidak lolos juga. Saya tidak tau namun Haqqul yakiin bahwa hasil ini merupakan hasil yang dibutuhkan saya dan teman-teman lain yang juga belum lolos di batch ini, saya yakini akan ada yang lebih baik yang memang Allah siapkan untuk kita semua, hanya butuh bersabar, usaha, dan doa lebih maksimal lagi. Waalahu A’lam...

2.     Leaderless group discussion, kala itu statement terakhir dari psikolog yang menjaga ruangan 21C, “Its good discussion and you have spent at appropriate time”. Namun lagi, komentar itu menunjukkan bahwa LGD hanya memiliki persentasi sumbangsih penentu kelulusan tidak sebebsar interview. Dimana semua anggota group 21C yang ada 8 orang, masih Allah tunda rezekinya. Dan tidak usah khwatir tentang tema LGD, karena berdasarkan pengalaman kita akan tau beberapa tema LGD dari teman-teman yang sudah mengikutinya duluan. Jadi ikuti chat group tentang LPDP pada batch itu.

3.     Essay on the spot kala itu saya menulis tentang Kecerdasan minus kebaikan. Saya jabarkan tentang fenomena Indonesia sekarang yang banyak orang pinter tapi kurang baik. Dan diakhir essay pun saya merekomendasikan beberapa hal yang bisa dilakukan pmerintah untuk meminimalisir masyarakat yang seperti itu. Sama halnya seperti LGD, Essay on the spot juga memiliki persentase sedikit yang menentukan seleksi subtantif. Dan tidak usah khwatir tentang tema Essay, karena berdasarkan pengalaman kita akan tau beberapa tema Essay dari teman-teman yang sudah mengikutinya duluan. Jadi ikuti chat group tentang LPDP pada batch itu. Sehingga kita udah bisa mereka-reka tema yang perlu kita siapkan sebelum masuk tes essay on the spot.

Dan pada hari itu pula saya langsung menginformasikan kepada sensei yang sudah saya lamar untuk menjadi expected supervisor di Environmental Molecular Biology, Graduate School of Env Science, Hokkaido University. Prof Massaki Morikawa




Dan terakhir, saya masih ada nadzar untuk menginfokan beberapa pertanyaan yang biasanya InsyaAllah akan ditanyakan saat interview, melalui tulisan ini, berikut beberapa pertanyaan yang ditanyakan saat saya interview.

1. Saat kali duduk, interviewr akan memperkenalkan diri terlebih dahulu dan akan meminta izin untuk merekam waktu kita wawancara. Pertanyaan pertama yang biasanya ditanyakan adalah, “Tell me about your self”. Dari beberapa awardee LPDP menyarankan kita untuk memperkenalkan diri kita semenarik mungkin untuk menarik hati sang interviewr.

2. Mengapa kamu memilih negara tujuan, kampus tujuan dan jurusan itu. Nah ini pertnyaan berantai yang perlu disiapkan mateng-mateng bagi yang akan mengikuti seleksi substansi. Dan saran untuk yang memilih universitas tujuan luar negeri, alasannya harus meyakinkan bahwa yang akan kita lakukan sedang tidak ada di Indonesia. Atau, yang akan kita lakukan hanya ada di negera tsb.

3.     Apa penelitian yang akan kamu lakukan dan apa manfaatnya untuk Indonesia. At least, kita bisa menjawabnya garis besar dari penelitian yang akan dilakukan. Dan biasanya disini interviewr akan sedikit detail menanyakan tentang metode dan wawasan keilmuan kita. Dan tak kalah penting dampak yang bisa kita berikan untuk Indonesia setelah studi apa.

4.   Organisasi dalam dan luar kampus yang kita ikuti apa saja. Harus ada persiapan organisasi apa yang akan kita tonjolkan ketika menjawab pertanyaan ini. Biasanya pertanyaan nya berlanjut denga pertanyaan interviewr yang akan menanyakan, “programnya ngapain saja”

5.     Dan bagi yang ikut afirmasi misal skor Toeflnya kurang dari 550 seperti saya waktu itu, juga ditanyakan, skor toeflmu kurang dari 550 tapi kamu mau kuliah di luar negeri. Bagaimana cara kamu untuk meningkatkan nilai toefl mu.

6.     Pertanyaan tipe psikolog. Jika saya punya angka 0-10 maka kamu akan meberi nilaimu berapa, dan apa alasanya. Kala itu, ngasih nilainya gampang, memberi alasanya yang lumayan menguras ingatan. hehhe

7.     Orang lain memandang dirimu seperti apa?

8.     Apa hal yang paling membahagiakan kamu selama hiidup? Mungkin beda-beda ya tiap orang, tapi pertanyaan ini bisa dieksplor sesuai denga essay sukses terbesarmu.

Nah itu, mungkin pertanyaan-pertanyaan penting yang masih saya ingat dan bisa dijadikan sebagai pembelajaran dan persiapan bagi teman-teman yang ingin mendaftar di beasiswa LPDP. Meskipun masih belum Awardee, saya harap pengalaman saya ini bisa bermanfaat bagi kalian semua, khususnya bagi yang mau daftar selebritinya beasiswa di Indonesia, LPDP.


See you at next episode....


No comments:

Post a Comment