HATIKU
TERTINGGAL DI PULAU DEWATA
Bali merupakan kota
wisata yang kaya dengan budaya dan identik dengan tempat wisata yang sangat
terkenal di kancah internasional, banyak wisatawan asing maupun domestik yang
menjadikan Bali sebagai destinasi di hari libur maupun sebagai tempat membenah
diri dari hiruk pikuk kehidupan di perkotaan, Himpunan Mahasiswa Biologi
(HIMABIO) Universitas Brawijaya
mengadakan study ekskursi yang dilaksanakan di pulau dewata, Bali. disamping
rekreasi mahasiswa juga dilatih untuk menjaga biodiversitas yang ada di bali
serta pengolahan limbah yang dikelola oleh salah satu pengolahan limbah yang
ada di bali, study ekskursi merupakan program tahunan yang diadakan oleh
Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMABIO)
Universitas Brawijaya dan diikuti oleh Mahasiswa Biologi Universitas Brawijaya
dari berbagai angkatan, program ini berlangsung sejak 6-9 November 2012 .
Jumat (7/12) pagi
rombongan sampai di pulau dewata, di sepanjang perjalanan disuguhi dengan
pemandangan hijau serta pura yang berada di setiap rumah penduduk yang notabene
nya beragama hindu, hari pertama di bali ini ,diawalai dengan
kunjungan ke profauna yang berlokasi di desa Perancak ,kecamatan Jembrana,
kabupaten Jembrana. Profauna merupakan salah satu tempat penangkaran penyu yang
ada di Bali, sesampainya di profauna ini, rombongan di sambut oleh Bli Anom
yang merupakan koordinator dari profauna
yang ditemani oleh beberapa penduduk yang sudah lanjut usia, sekilas Bli
Anom menyatakan kekhawatirannya dengan mulai langkanya penyu-penyu yang ada di
bali dimana penyu bali ini merupakan salah satu spesies penyu langka yang ada
di dunia, asumsinya, langkanya penyu ini dikarenakan banyaknya pemburu liar
yang menangkap penyu untuk dikomersilkan, selain itu tak disangka bahwa beberapa
penduduk lanjut usia yang mengiringi Bli Anom merupakan mantan pemburu penyu
yang sudah sadar akan perbuatannya, “ dulu bapak memburu penyu untuk di jual
dagingnya, namun sekarang bapak sadar, penyu adalah hewan langka yang harus
dilestarikan” tandas salah satu bapak yang berumur 70 tahun, sekarang bapak
tersebut merasa sedih ketika ada penyu yang dibantai di tengah laut untuk
diambil dagingnya. Kunjungan pertama ini di akhiri dengan pelepasan belasan
penyu ke habitat aslinya serta menyerahkan donasi kepada Bli Anom yang
merupakan koordinator dari profauna. Selanjutnya perjalanan dilajutkan ke
sebuah pengolahan limbah yang ada di bali yaitu PT.(PERSERO) Pengembangan
Pariwisata Bali BTDC. Tempat yang berlokasi di Nusa dua Bali ini mengolah
limbah yang berasal dari hotel maupun restaurant di sekitar nusa dua bali. Dan
untuk kunjungan terakhir pada hari pertama ini diakhiri dengan kunjungan ke
pantai kuta, namun karena bus yang ditumpangi tidak bisa memasuki daerah
pantai, sehingga rombongan harus mampir ke kampung kuta terlebih dahulu untuk
mengendarai mikrolet khusus yang digunakan untuk mengantarkan rombongan ke
lokasi pantai, sesampainya di pantai kuta, mata dimanjakan dengan pemandangan
sunset yang sangat indah, sudah mulai sedikit wisatawan asing yang berjemur di
tepi pantai, namun ada beberapa wisatawan yang masih surving di laut kuta.
Kemudian perjalanan di lanjutkan ke penginapan untuk beristirahat dan
melanjutkan perjalanan di esok harinya.
Sabtu (8/12) pagi ,
pukul 07.00 rombongan harus chek out dari penginapan untuk melanjutkan
perjalanan ke cening bagus, cening bagus merupakan pusat oleh-oleh makanan khas
bali seperti brem, dodol, kacang dan lainnya yang berlokasi di jalan batubulan,
sukawati, Denpasar. di tempat ini rombongan berbelanja aneka makanan khas bali
yang akan di jadikan sebagai oleh-oleh kepada rekan maupun keluarga, selainan
makanan , juga terdapat beberpa pernak pernik khas bali seperti gantungan
kunci, gelang dan berbagai kerajinan ukir lainnya. Selajuntnya perjalan
dilanjutkan ke pasar sukowati, pasar ini identik dengan pasar tawar-menawar,
harga boleh mahal namun jika mempunyai keahlian untuk menawar, Hargapun bisa
melambung murah, pasar ini menawarkan berbagai
macam pakaian seperti kaos,daster, tas dan lainnya, anehnya di pasar
ini, penjual memaksa pembeli untuk menawar barang daganganya. Kemudian
perjalanan dilanjutkan ke objek wisata danau
beratan-bedugul,Bali. Wisata ini merupakan objek wisata yang berada di
pegunungan yang terletak di desa candi Kuning, kecamatan Baturiti, Tabanan.
Wisatawan dapat menikmati indahnya danau beratan dan pura ulun danu, areal
wisata Bedugul ini merupakan bangunan tempo dulu dan terbilang kuno, tapi semua
keadan fisiknya masih bersih dan tertata dengan rapi , Selain
itu wisatawan bisa menikmati waktu wisata dengan menyewa perahu untuk mengitari
keindahan danau dengan merogoh kocek sebesar 125 ribu rupiah. Kemudian
perjalanan dilanjutkan ke pusat oleh-oleh yaitu joger, sejarahnya joger
merupakan perpaduan nama antara penduduk bali yang bernama joseph dan sahabat
karibnya yang bernama Gherard sehingga menjadi singkatan “JOGER”, joger
merupakan pusat oleh-oleh yang unik, hal ini terlihat dari berbagai slogan unik
yang terpampang di berbagai sudut bangunan maupun produksi barangnya seperti
baju, tas, sandal dan lainnya. Uniknya
lagi , tempat yang berlokasi di jalan raya kuta ini juga menjual pernak
pernik aneh seperti jam mundur, sandal raksasa dan lainnya. Dan study ekskursi
ini di akhiri dengan kunjungan ke tanah lot, wisata ini terletak di Desa
Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, Di sini ada dua pura yang terletak
di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terdapat
di atas tebing. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset),
biasanya para wisatawan akan datang pada sore hari untuk melihat melihat
keindahan matahari tenggelam.
Begitulah program study
ekskursi ini dilakukan, selain digembleng untuk melakukan study , juga
mahasiswa diajak untuk berekreasi dari kepenatan proses belajar di dunia
perkuliahan. Dengan merogoh kocek 400 ribu rupiah, mahasiswa dapat melakukan
perjalanan Wisata Malang-Bali bersama Aisyah travel. Indahnya wisata Bali
meninggalkan kenangan yang begitu indah, sehingga menarik hati untuk kembali.
Oleh: Hadiatullah
Mahasiswa Jurusan
Biologi Universitas Brawijaya Malang
No comments:
Post a Comment